Di sebuah desa yang tenang, di mana pagi masih diiringi suara lesung dan malam ditutup doa-doa yang mengambang di langit-langit rumah, lahirlah sebuah kisah cinta yang merambat perlahan—seperti anyaman sanggul di kepala gadis-gadis kampung menjelang perayaan panen.
Nadira, putri tunggal dari keluarga pembuat jamu legendaris, tak pernah berpikir bahwa cintanya akan diuji oleh adat dan pilihan-pilihan yang tak bisa ditawar. Sementara Rama, pemuda rantau yang kembali dengan mimpi-mimpi besar, harus belajar bahwa pulang bukan sekadar kembali ke rumah—tapi juga merajut ulang jati diri dan cinta yang pernah tertinggal.